menulis membeli mimpi


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:”Microsoft Sans Serif”; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421663 -2147483648 8 0 66047 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:18.0pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:21.0cm 842.0pt; margin:3.0cm 70.9pt 70.9pt 3.0cm; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1331175369; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:270537744 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} –>


/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Menulis Membeli Mimpi*

by Mulyanto, S.H. M. Hum**

Tiada sepatah apalagi dua patah kata yang pada detik ini layak kita ucapkan sebagai hamba, kecuali hanya……apaan tuh? Jawabnya ya …Alhamdulillahirrobbil alamin. Sebab sampai sekarang ini kita masih diberi-Nya kenikmatan iman, kesehatan, bisa berfikir, berbicara, datang ke forum mulia ini dan jutaan trilyun nikmat lainnya. Tentu kita juga sangat berterima kasih pada Junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, shohabat dan pengikutnya…..dan tentunya kita sangat berharap masuk dalam golongannya, Amiin. Suatu saat , masa tersebut adalah yang amat sangat terindah.

Mahasiswa…sdr semuanya memiliki status yang bergengsi, berstrata high class. Dalam bahasa yg sederhana mahasiswa adalah intelektual muda yang kreatif, inovatif, kritis, energik dan segudang karakter kepemudaan yang lainnya. So, mahasiswa adalah asa pemimpin bangsa masa depan. Ingat, pidato Presiden Soekarno, “berilah 10 orang pemuda akan kurubah Indonesia”.

Ketika mahasiswa “digodok” di kampus, apalagi berstatus PTN seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta nan tercinta ini. Maka sejatinya sdr sudah diberi modal “hutang” kepada rakyat Indonesia. Karakter dasar dari hutang adalah harus dibayar. Kenapa hutang??? Ya karena segenap rakyat membayar berbagai jenis pajak untuk memenuhi APBN yg salah satunya digunakan untuk membiayai kuliah panjenengan itu. So, biaya kuliah murah di UNS sekitar 500 ribu per semester bukan karena kuliah di PTN itu murah tapi karena rakyat membayar uang perkuliahan anda. Andaikan aja rakyat marah dengan tidak mau membayari kuliah sdr niscaya biaya kuliah menjadi selangit tinggi. Oce…sdr sudah paham paradigma hutang budi semacam ini, maka ga’ ada pilihan untuk membayar trust rakyat dengan cara menjadi mahasiswa yang prestatif.

Kau pemuda, adalah orang yg multitalenta,

Kau pemuda, jadilah pejuang rakyat yang membiayai kuliahmu.

Kau pemuda, bersunguh-sungguhlah menjalankan kewajiban-mulia-mu

Jangan pernah kau khianati rakyat yg memfasilitasimu

Kewajiban mahasiswa, apa aja ya, guys?, jangan-jangan kita salah memahami bahwa kewajiban mahasiswa hanya sebatas masuk kuliah, dengarkan cermah dosen, menikmati kehidupan kos, ikut ujian lalu lulus. Atau kita termasuk kelompok yang suka organisasi tapi kuliahnya terbengkelai. Atau kita termasuk segelintir orang yang organisatoris dengan raihan nilai IPK yang memuaskan..ah itu pilihan anda!

Melalui makalah ini mari kita coba buka memori lama ketika Orientasi Mahasiswa Baru (OSMARU/OSPEK) tentu pernah dijelaskan bahwa yang menjadi kewajiban civitas akademika (trmsk mahasiswa) yakni Tri Darma Perguruan Tinggi berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Dus, salah satu indikator untuk mengukur apakah sdr termasuk mahasiswa yang prestatif yakni seberapa jauh sepak-terjang anda dalam dunia kepenelitian/penulisan???

Sayangnya, berbagai fakta yg dapat dicermati bahwa ada sebagian, bahkan sebagian besar kalo tidak mau dikatakan mayoritas dari mahasiswa jarang menuangkan ide gagasan cerdasnya yang semestinya dikonsumsi publik dalam bentuk karya tulis yang diikutsertakan dalam lomba kaya tulis mahasiswa (LKTM) maupun artikel di Koran.

Sempat….yg lama2 menjadi sering terlintas dalam benak penulis, “apakah para mahasiswa skrg ini sdh kaya semua ato mereka tdk butuh uang…kenapa tdk tertarik ikut LKTM ato menulis di media massa???????

Banyak yg menyatakan problemnya pada masalah motivasi!!!

Oce….setidaknya ada 2 perspektif motivasi yakni motivasi objektif yang berkelindan dengan tanggungjawab moralitas anda kepada rakyat sbgmn diterangkan di atas dan motivasi subjektif bahwa dengan menulis dpt membeli mimpi-mimpi yang ingin anda raih. (terinspirasi lagunya iwan fals bahwa mimpi-mimpi itu harus dibeli dan kalo mw yg terbaru tentu saja soundtrack Laskar Pelangi by Nidji..Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia….So beranilah bermimpi..dengan lain kata bermimpilah yg sekiranya saat ini tidak rasionil pun hukumnya boleh kalo tidak mw dikatakan wajib..insya allah jika dilandasi semangat, kerja keras, ulet, iktiar & do”a akan dapat tercapai. Ingat konsep do”a itu bisa ditamsilkan sebagai pupuk sedangkan benih tanaman/pohonnya adalah ikhtiar yg benar dg sungguh2.

Pertanyaan simple yg seyogyanya terlontar nie :

1. Adakah impian/mimpi terdekat sdr yang belum tercapai?

2. ato Tidakah ada diantara sdr yang tidak mengalami kesulitan financial?

Artinya : pas anda pengin beli komputer ada uang, pengin beli printer uang dah tersedia, pengin beli pulsa uang ada, pengin ganti Hp uangnya ada, atau pengin S2 uang juga ada…kalo jawabannya selalu ada…..lebih baik sdr tidak ikut forum ini, ok. But, jika sdr terkadang merasa tidak punya uang bahkan sering atau istiqomah ga punya uang.. maka sdr sudah tepat untuk memanfaatkan forum ini secara optimal. Insya Allah bisa . Sekarang bukan zamanya Siti Nurbaya lagi bung selalu meminta uang kepada orang tua?…iya, kan.ok

Kebetulan ada strategi cerdas nan elegan sebagai jalan pintas untuk membeli impian sdr (kata iwan fals). Apakah gerangan strategi itu? Jawabnya sangat sederhana, sangat dekat dengan aktivitas kuliah sdr, hampir tiap hari sdr menggelutinya yakni MENULIS.

MENULIS kan sulit? Saya teh ga hobi nulis, aq ga’ tau caranya nulis dan yang paling fatal ane ga’ punya bakat nulis, friend.

Ooo…bagaimana sdr bisa tau ga punya bakat nulis sementara sdr ga pernah mencobanya?, Padahal kata temannya Sunici domoto, juara I lomba Yoyo se-Jepang (dalam film kartun) menyatakan; “Bakat adalah kekuatan mempercayai kemampuan diri sendiri tuk meraih cita-cita”. Artinya bakat sebanding dg usaha keras sdr.

Padahal, penulis termasuk orang yang percaya “Tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini”. Pengin tau dalilnya ada banyak, diantaranya :

Kata da’i kondang asal Bandung, KH Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym), “Siapa yang sukses di hari esok…(baca: 5 tahun atau 10 tahun mendatang). Menurut beliau jawabnya siapa saja yang sekarang ini sungguh-sungguh yang memadukan konsep kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Pepatah inggris yang sangat terkenal, “You are what you think” artinya kamu adalah sesuatu yang kamu pikirkan. Jadi jika kamu berpikir bisa tentu akan bisa, tapi seblaiknya jika kamu berpikir ga bisa maka selamanya kamu tidak akan pernah bisa. Satu lagi dasar hukumnya, pepatah arab, “Man jada wa jada” artinya barang siapa berusaha maka dia yang bisa. Ingat iklan politiknya Rizal Mallarangeng yg mw nyapres “IF THERE IS A WILL, THERE IS A WAY” ada juga ”no pain, no gain”. Dari serentetan dalih diatas ingin saya katakan bahwa kebisaan saudara nulis itu bukan 100 % faktor bakat. Sebab sekali lagi bagaimana kita tahu saudara berbakat ini, berbakat itu tanpa pernah mencobanya.

Contohnya seorang Nurudin, sekitar 250 tulisannya dimuat dikoran nasional maupun lokal, padahal 5 kali lebih besar tulisannya ditolak (baca: buku Kiat sukses meresensi buku di media massa karya Nurudin : 2003). Perjuangan Thomas Alva Edison melalui ribuan kali percobaan sebelum akhirnya sukses menemukan listrik. Andai aja Thomas AE dalam percobaan ke-100 dah nyerah à maka bisa jadi dunia ini masih gelap, belum ada listrik telah menjadi kebutuhan manusia. Jadi inget waktu kul di FH UNS akhir2 ini andai aja Thomas AE ada pasti akan bersedih, menyepi, sendiri bahkan menangis.. masa’ kuliah ditiadakan gara2 listrik padam…saatnya aq (Thomas AE) muncul di FH..hehee…koq jadi ngelantur..af1.

OK, berarti bisa dimafhumi tentang MENULIS MEMBELI MIMPI, kalo belum paham ditanyain aja, gratis koq..hehe, pokoknya konseptualisasi kehidupannya, ”Tunaikanlah kebaikan coz yg namanya kebaikan tak akan pernah tertukar”.

Ada yang kesulitan menulis/membuat tulisan satu paragraph bisa 5 kalimat dalam 30 detik? Kalo ada yg kesulitan, mari kita belajar bersama menulis bersama.

Ouh iya gapapalah dikasih bocoran strategi menulis beserta lahannya yg seyogyanya sdr/i garap dg antusiasme yg optimal, sbb:

1. Artikel Media Massa

Ada banyak tawaran mulai dari kolom untuk kaum intelek, kolom mahasiswa, kolom anak-anak bahkan untuk kaum humoris juga tersedia, jika dimuat honornya cukup fantastic, friend, dalam hitungan ratusan ribu rupiah. Strateginya tulislah sebuah topik yang aktual, judulnya yang (menggigit) bombastis, gaya penulisannya Pertama, paparkan data usahakan dari Koran yang bersangkutan, Kedua, korelasikan data tersebut dengan konsep/ terori/pendapat pakar/bunyi Pasal Undang-undang tertentu, Ketiga, analisis sdr terhadap persolan tersebut. Rumus itu dah teruji, Semoga suskses, friend.

2. PKMP (Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian)

Hakikatnya mrpk penelitian yang dilakukan mahasiswa secara berkelompok, dalam kehidupan keseharian kampus dapat disejajarkan dengan Skripsi.

Strateginya : Pertama, Harap diketahui, meskipun penelitian ada yang normatif tapi yang lebih dikehendaki PKMP adalah penelitian lapangan, Kedua,tentukan tema penelitian yang aktual dan eksklusif (lain daripada yang lain), Ketiga, format anggota peneliti usahakan bergradasi tingkatannya, Keempat, Ajukan proposal PKMP jauh hari sebelum deadline

3. PKMM (Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat)

Hakikatnya merupakan pengejawantahan Tri Darama Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat. Strategi: Pertama, dalam proposal PKMM ga perlu ada landasan teori/tinjauan pusataka, Kedua, Tipe-tipe judul yang lolos adalah pelatiahan, pemberdayan, pembentukan dan sebagainya. Lebih bagusnya sdr usahakan punya referensi judul-judul yang lolos tahun kemarin, kan bisa dicari, ok, sukses ya friend.

4. PKMI (LKTM) —- LOMBA ESEI

Hakikatnya PKMI dan esei seperti lomba karya ilmiah biasa, hanya saja format dan gaya penulisannya yang berbeda. Kalo mw strategi nanti dibedah bareng-bareng ya…Ouw iya mumpung ingat, karena LKTM itu hakikatnya Lomba alias kompetisi alias perang maka musti disiapin pedang n tamengnya (strategi) boy. Smakin banyak lombayg kau ikuti maka makin kaya pula strategi yg kau dapat hingga ujung-ujung akhirnya smakin lebar pula peluang tuk menjadi the winner.

Kesimpulannya ga perlu diulang lagi ya coz sudah direkam dengan baik-baik to?..kaya bikin album aja..hehe. Emm tapi begini dik intinya belajar Menulis ibarat belajar berenang maka harus mencoba, dan hanya ada tiga kata kunci yakni menulis, komitmen menulis, dan menulis terus. Ouw penyakit penulis itu mudah menyerah alias putus asa So Kalo mw sukses jadi penulis Ingat jangan menyerah…sampai jumpa dan semoga kita bersua dijalur kesuksesan. Amin

* Disampaikan dlm tulisan gaya bebas pada Diklat yang diselenggarakan KSP Principium FH UNS, pada hari Sabtu, 25 November 2008 di Tawangmangu, Karanganyar, Jateng

**Mantan Kabiro Litbang BEM UNS tahun 2005, Alumni KSP FH UNS yang menyabet “Munir Award” karena menjadi Juara I LKTM tingkat Nasional bid. Hukum dan HAM tgl 22-23 Feb 2006 di FH Universitas Brawijaya, Malang, telah memenangkan 8 kali LKTM tingkat lokal maupun nasional dan sabanyak 28 artikelnya di muat media massa, sekarang menjadi dosen FH UNS terhitung sejak 1 Januari 2008.